Jalan Akses Proyek atau Jalan Akses Temporary adalah bagian penting dari setiap proyek konstruksi, terutama proyek besar. Jalan ini dibangun untuk memberikan akses ke situs proyek dan memudahkan transportasi material, peralatan, dan tenaga kerja. Konstruksi jalan akses temporary juga melibatkan teknik cut and fill yang penting untuk memastikan stabilitas jalan serta meminimalkan dampak lingkungan yang mungkin terjadi.
Pertama-tama, cut and fill adalah teknik konstruksi yang melibatkan pengangkatan material tanah atau batuan dari suatu area dan pemindahan ke area lain untuk menghasilkan kontur tanah yang diinginkan. Dalam konteks pembangunan jalan akses temporary, teknik ini digunakan untuk menghasilkan permukaan jalan yang rata dan stabil.
Jalan akses proyek merupakan prasarana yang mutlak dalam sebuah proyek, karena pada umumnya ketika lahan pertama kali dibuka, setelah proses Land Clearing dilakukan, prasarana jalan hanya dengan mengandalkan jalan eksisting. Keberadaan jalan eksisting tidak sepenuhnya sesuai standar jalan akses keluar masuk material dan kendaraan dengan tonase tinggi, maka perlu dilakukan sesuatu yang dengan membuat jalan akses Temporary.
Jalan akses Temporary ini bagi perusahaan atau pemberi kerja yang sudah berpengalaman, akan mengalokasikan item dan ada anggaran untuk itu. Jalan akses vital dalam sebuah proyek, agar lalu lintas truk pembawa material dan alat berat lancar dan efektif.
Dalam merencanakan dan mendisain jalan akses kerja ini akan lebih bagus lagi kalau perusahaan telah memikirkan secara jangka panjang dan terintegrasi, artinya akan lebih baik apabila pembangunan jalan akses titik dan jalurnya sesuai dengan lay out rencana jalan utama yang akan dibangun berikut, supaya tidak terjadi dua kali pembangunan jalan. Dengan menyesuaikan dengan rencana jalan utama di masa depan, maka pembuatan jalan akses dapat mengikuti disain lay out rencana termasuk standar jalan seperti lebar jalan, kedalaman galian untuk Perkerasan, layer dan elevasi masing material.
Pada tahap awal konstruksi jalan akses temporary, area di mana jalan akan dibangun biasanya memiliki topografi yang tidak rata. Ini memerlukan penggunaan teknik cut and fill untuk menghasilkan kontur tanah yang rata sehingga permukaan jalan bisa dibangun dengan stabil dan tanpa adanya rongga atau retakan yang mungkin muncul di kemudian hari.
Teknik cut and fill juga penting dalam mengatasi masalah drainase di area konstruksi. Kondisi drainase yang buruk bisa menyebabkan tanah longsor, terutama saat hujan turun. Dengan menggunakan teknik cut and fill, insinyur sipil bisa membangun sistem drainase yang baik untuk menghindari masalah ini.
Selain itu, teknik cut and fill juga berperan dalam meminimalkan dampak lingkungan dari konstruksi jalan akses temporary. Pada umumnya, teknik ini memungkinkan insinyur sipil untuk memindahkan tanah dan batuan dari area konstruksi ke area yang sudah tidak terpakai atau bahkan bekas tambang. Ini memungkinkan pemulihan ekosistem dan mengurangi dampak negatif dari konstruksi.
Material jalan akses kalau hanya sifatnya Temporary dipakai material kelas 2, seperti bongkaran beton, atau batu brangkal. Tapi apabila owner memberikan kelonggaran alokasi untuk pengadaan material kualitas baik..bisa dipakai limestone dan dilapisi filler brangkal batu atau sirdam. Untuk jalan akses yang akan dijadikan akses permanen maka ukuran dan kedalaman galian perlu sesuai hitungan. Layer tanah eksisting terlebih dulu dipadatkan, kemudian dilayer berikut adalah limestone minimal 40 sd 50 cm, makin tinggi makin bagus. Setelah layer limestone adalah Makadam dan dilapisi sirdam sekitar 30 sd 40 cm. Setelah itu adalah layer base A sebelum aspal atau cor Rigid beton.
Di akhir konstruksi jalan akses temporary, teknik cut and fill masih terus dilakukan untuk memastikan keamanan dan stabilitas jalan. Ini melibatkan penggunaan material yang tepat dan pengujian kualitas jalan secara teratur.
Dalam kesimpulannya, jalan akses proyek atau jalan akses temporary adalah bagian penting dari setiap proyek konstruksi, dan teknik cut and fill memainkan peran penting dalam konstruksi jalan tersebut. Dengan menggunakan teknik ini, insinyur sipil bisa membangun jalan akses yang stabil, aman, dan ramah lingkungan. Teknik ini juga memungkinkan penggunaan kembali material tanah dan batuan yang sudah tidak terpakai sehingga meminimalkan dampak negatif dari konstruksi pada lingkungan sekitar.
Leave a Reply