Ketika merencanakan pembangunan jalan akses kerja, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menciptakan saluran jalan yang aman, efisien, dan tahan lama. Teknik cut and fill merupakan salah satu teknik yang sering digunakan dalam pembangunan jalan akses kerja untuk mengoptimalkan saluran jalan dengan memanfaatkan topografi area yang tersedia. Ketika pengerjaan urugan sudah ada jalan akses Temporary, hal yang perlu diperhatikan ada saluran di kiri kanan badan jalan. Ini penting untuk mengantisipasi ketika tiba-tiba turun hujan, agar jalan dan area urugan tidak terpendam air dan jalanan bisa hancur. Akan lebih bagus apabila dalam lay out pembangunan fisik sudah ada perencanaan saluran, jadi titik dan jalur saluran yang akan jadi permanen sudah bisa dibentuk dari awal.
Teknik cut and fill adalah proses penggalian dan penimbunan tanah di area pembangunan jalan akses kerja. Proses ini melibatkan pengangkatan tanah dari bagian yang tinggi atau menggunung dan menempatkannya ke dalam area yang lebih rendah atau lembah. Dalam konteks pembangunan jalan akses kerja, teknik cut and fill digunakan untuk membuat perubahan dalam topografi area yang akan menjadi jalan akses kerja. Saluran selain berfungsi sebagai mengalirkan debit air yang tinggi ketika hujan lebat turun, juga berfungsi sebagai upaya perawatan jalan. Jalan akses yang sering tergenang air mengakibatkan kondisi jalan menjadi labil, perlu penggantian material dan perkerasan tambahan, ini tentu menambah biaya.
Pertama-tama, proses cut and fill dimulai dengan melakukan survei topografi area yang akan dibangun jalan akses kerja. Survei ini bertujuan untuk memahami karakteristik topografi area seperti elevasi, lebar, dan kemiringan tanah. Setelah mendapatkan data dari survei topografi, perhitungan akan dilakukan untuk menentukan volume tanah yang harus diangkat dan ditimbun untuk membuat saluran jalan akses kerja yang optimal. Untuk lalu lintas kendaraan proyek yang cukup tinggi dan tonase berat, maka perlu dilakukan perawatan secara rutin. Alat berat buldoser dan excavator secara berkala dan rutin merapikan material jalan akses dan kembali dipadatkan pakai compactor. Tenaga manual perlu disiagakan sebanyak 2 sampai 4 orang sesuai kebutuhan, untuk melakukan perawatan manual jalan akses. Saluran dibuat tetap memperhitungkan daya tampung debit air, ketinggian elevasi awal dan akhir, dan kemungkinan dibuatkan gorong-,gorong sementara. Aliran akhir saluran perlu juga dipertimbangkan ketika mengarah ke kawasan pemukiman warga, sehingga ada tindakan antisipasi sebelum dikomplain warga ketika rumah mereka rawan banjir ketika musim hujan tiba.
Setelah itu, proses penggalian tanah dimulai. Area yang akan dibangun jalan akses kerja akan dibagi menjadi beberapa segmen dan penggalian akan dilakukan secara bertahap. Tanah akan digali menggunakan alat berat seperti bulldozer dan ekskavator. Selama proses penggalian, perlu memastikan bahwa tanah yang diangkat dari area penggalian dipindahkan ke tempat penimbunan yang tepat. Tanah penggalian yang terbuang secara sembarangan dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan dan mungkin melanggar peraturan pemerintah.
Saluran permanen dibuat sesuai spek di BOQ, apakah menggunakan bahan udtich, atau cor setempat. Ada saluran terbuka, ada saluran tertutup.. Saluran terbuka adalah untuk lokasi taman dan jalur menuju kali atau saluran irigasi setempat.
Setelah penggalian selesai, proses penimbunan akan dimulai. Tanah yang telah digali akan ditimbun kembali ke area yang lebih rendah atau lembah sehingga membentuk landai atau timbunan yang dapat menopang jalan akses kerja. Selama proses penimbunan, perlu memastikan bahwa tanah ditimbun dengan cukup padat dan diatur dengan baik untuk mencegah keruntuhan atau pergeseran tanah di kemudian hari.
Keuntungan dari teknik cut and fill dalam pembangunan jalan akses kerja adalah bahwa ia memungkinkan penggunaan area yang sebelumnya tidak dapat dimanfaatkan. Teknik ini juga memungkinkan pembangunan jalan akses kerja di area yang memiliki topografi yang tidak rata atau berbukit-bukit. Selain itu, teknik cut and fill juga dapat membantu mengurangi biaya pembangunan jalan akses kerja karena memungkinkan penggunaan tanah yang sudah tersedia di area pembangunan.
Namun, teknik cut and fill juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan utama adalah bahwa ia membutuhkan biaya yang cukup besar untuk melaksanakan teknik ini. Untuk jasa Cut and Fill ini serahkan kepada kami Balai Penata Sinergi yang sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun .
Leave a Reply